Dekstop
Desain desktop seperti yang ditunjukkan pada Gambar
dibawah ini.
Gambar 54. Dekstop
Model desktop adalah satu dari berbagai model case yang
sudah dikenal. Unit desktop didesain untuk duduk secara horisontal di atas
meja. Perhatikan bahwa desain komputer IBM pertama, PC-IBM awal, XT, dan AT
menggunakan model case ini. Dua ukuran kebanyakan case desktop
adalah slim-line dan regular.
Ada dua karakteristik penting yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih case model desktop untuk sebuah komputer.
Ruangan meja yang cukup sangat penting karena komputer
harus berbagi ruang meja dengan monitor dan perlengkapan lainnya. Bila ini
adalah permasalahannya, hindari membeli unit slim-line karena umumnya berukuran
kecil, memiliki ruangan yang kecil untuk penambahan (komponen), dan didesain
untuk lingkungan bisnis.
Tower
Case tower biasanya didesain untuk duduk secara vertikal
di lantai di bawah meja. Untuk menyediakan ruang kerja yang lebih luas pada
meja, beberapa pengguna awalnya menyusun case desktop secara berdiri di samping
mereka di bawah meja. Ini mendorong produsen komputer untuk mengembangkan case yang
memang dapat diletakkan di bawah meja. Secara umum, case tower memiliki jendela
(bay) yang cukup untuk floppy drive, drive CD-ROM, tape drive, drive DVD, dan
lain sebagainya yang mungkin dipasang. Desain
internal sistem tower mirip dengan desain internal unit desktop. Case tower
meliputi tiga ukuran:
- mini tower
- mid tower
- full-size tower
Gambar 55. Case Tower
Mini tower dan mid tower ditunjukkan pada gambar diatas,
ukurannya lebih pendek dan lebih murah daripada model full-size. Satu hal
penting yang perlu dipertimbangkan saat memilih tower yang lebih kecil adalah
ketersediaan cukup ruangan untuk penambahan internal (internal add-ons) atau
disk drive.
Catatan:
Peralatan external dapat ditambahkan pada komputer mini
dan mid tower bila ruang di dalam case tidak cukup untuk peralatan internal.
Umumnya, peralatan external sedikit lebih mahal dan menggunakan port external.
Skema akses yang mudah telah banyak dibuat untuk
memungkinkan akses cepat atau nyaman di dalam case sistem. Beberapa tower,
sebagai contoh, menggunakan tray yang dapat dilepas sehingga motherboard dan
kartu I/O dapat dipasang sebelum dimasukkan ke dalam case.
Perlu dicatat bahwa karakteristik lubang udara pada
beberapa unit tower cenderung kurang mencukupi karena kartu-kartu I/O di-mount
secara horizontal. Saat panas yang dihasilkan oleh papan meningkat maka akan
melewati bagian atas papan, yang kemudian menimbulkan panas tambahan. Karena
itu, kebanyakan case tower menyertakan kipas case sekunder untuk membantu
meningkatkan aliran air dan membuang kelebihan panas.
Power supply
Power supply penting untuk dipahami karena alat ini
menyediakan tenaga listrik bagi semua komponen di dalam unit sistem. Dulunya,
power supply juga mensuplai arus bolak balik (AC – alternating current) untuk
layar monitor. Kini masih dapat ditemukan unit power supply yang menyediakan
tenaga listrik AC. Unit ini dapat dikenali dengan adanya dua stopkontak listrik
pada bagian belakangnya. Power supply komputer memiliki peranan penting (critial role) dalam mengkonversi tenaga listrik komersial yang
diterima dari saluran arus bolak-balik 120-volt, 60-Hz atau 220-volt, 50-Hz di
luar AS., menjadi tegangan lain sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
komponen-komponen komputer. Power supply juga menyediakan ground bagi sistem.
TIP:
Power
supply mengubah arus listrik AC menjadi DC.
Baik
pada casing
model desktop maupun tower, power supply berupa kotak logam yang terletak di
bagian belakang unit sistem. Terdapat seikat
kabel yang besar
yang menyediakan
listrik bagi komponen di dalam unit sistem dan peralatan tambahan lainnya.
Dua
tipe dasar power supply adalah AT dan ATX. Power supply model AT didesain untuk
mendukung motherboard yang sesuai dengan AT. Power supply ATX didesain
berdasarkan spesifikasi desain ATX terbaru yang mendukung motherboard tipe ATX.
Gambar
dibawah menunjukkan
power supply ATX.
Gambar 56. Power suply ATX
Ada
dua perbedaan besar antara model power supply AT yang lebih dulu ada dengan
model power supply ATX yang lebih baru. Power supply ATX memiliki dua konektor
listrik motherboard model 6-pin, P8/P9, sementara power supply ATX menggunakan
satu konektor listrik 20-pin, P1. Pada power supply yang mendukung AT, kipas
pendingin menarik udara dari bagian depan case dan menghembuskannya keluar
lewat bagian belakang unit power supply. Sebaliknya, model AT mendorong udara
melewati bagian belakang unit power supply dan menghembuskannya langsung pada
motherboard AT.
Tegangan (level) Voltase DC dari Power
Supply
Power supply menghasilkan empat tegangan keluaran voltase
DC berbeda untuk digunakan oleh komponen pada sistem. Yaitu +5V, -5V, +12V, dan
-12 V. Pada power supply ATX, juga menghasilkan voltase sebesar +3.3V yang
digunakan oleh prosesor Pentium generasi-kedua. Peralatan IC pada motherboard
dan kartu adapter menggunakan voltase +5V. Form factor power
supply memberitahukan apabila level yang telah diproduksi tersebut memenuhi
kebutuhan voltase (tegangan).
Penting untuk mampu mengetahui perbedaan penggunaan
tingkat voltase berdasarkan kode-warna kabel. Hal tersebut memungkinkan
pengguna untuk melakukan pengujian pada kabel dengan menggunakan multimeter
untuk mengetahui bilamana ada masalah pada power supply. Perlu dicatat bahwa
power supply komputer mampu menghasilkan voltase hanya ketika beberapa komponen
dijalankan pada mesin. Jangan pernah mencoba memperbaiki power supply yang
telah rusak. Kapasitor di dalam kotak power supply menyimpan listrik yang akan
dibuang lewat tubuh ketika bersentuhan, kecuali bila unit dimatikan atau
dilepaskan dari sumber listrik. Umumnya, power supply lebih sering diganti
daripada diperbaiki.
TIP:
Voltase power supply diuji menggunakan multimeter.
Tingkat voltase dapat juga dimanfaatkan lewat slot
konektor (penghubung) tambahan pada motherboard. Konektor listrik motherboard
menyediakan arus listrik hingga 1 ampere untuk motherboard maupun tiap slot
tambahan. Power supply mengalirkan listrik menuju motherboard dan slot
tambahannya melalui konektor listrik motherboard. Konektor motherboard ATX
adalah sebuah 20-pin, P1, konektor berkunci. Kunci tersebut untuk menghindari
terjadinya kesalahan pemasangan koneksi (hubungan). Perhatikan bahwa konektor
tipe Pentium 4 berbeda dengan ATX normal, yaitu, Pentium II. Informasi ini
terutama disebutkan dalam buku panduan motherboard dari pabrik atau secara
otomatis terdeteksi oleh BIOS on-board.
Komentar
Posting Komentar